Wukuf di padang Arafah artinya berhenti atau berdiam diri, adalah salah satu rukun haji, jika dalam rangkaian haji seseorang tidak melakukan wukuf maka hajinya tidak sah.
Wukuf dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, dari Dzuhur sampai matahari terbenam, momen yang paling ijabah ini biasanya digunakan jamaah untuk berdoa, zikir, dan membaca Alquran.
Karena semua jamaah haji berada di padang arafah, maka tidaklah mudah kita datang dan pergi sesuai waktu yang dianjurkan. Biasanya jamaah sudah datang lebih awal bahkan tidak sedikit yang sudah datang sehari sebelumnya.
Di Arafah jamaah menginap dan berlindung dari sengatan matahari di tenda-tenda, perubahan cuaca antara siang dan malam yang ekstrem kadang membuat tubuh rentan terhadap berbagai gangguan penyakit. Apalagi usai wukuf jamaah harus menempuh perjalanan darat menuju Musdalifah dan ke Mina untuk melempar jumroh. Tidak sedikit jamaah yang menempuh jalan kaki daripada menunggu bus pengangkut yang sering macet sampai berjam-jam. Ibadah fisik ini memerlukan stamina tubuh yang prima.
Di Arafah segala fasilias umum seperti MCK sangat terbatas, air menjadi barang langka.
Agar tubuh tetap bugar dan dapat beribadah dengan khusuk, inilah tips selama berada di Arafah:
- Jaga stamina dengan makanan bergizi, banyak makan buah, banyak minum, dan jangan makan dan minum yang Anda belum pernah mengenalnya, ini untuk menjaga agar tidak sakit perut.
- Istirahat cukup
- Membawa masker basah untuk menjaga kelembaban mulut dan tenggorokan.
- Membawa gayung kecil, karena banyak MCK yang gayungnya raib entah kemana.
- Membawa pakaian ihram lebih dari satu
- Membawa kipas, payung, senter, tikar kecil, botol untuk persediaan air minum, serta makanan ringan.
- Membawa obat-obatan ringan yang biasa dikonsumsi jika terjadi gangguan kesehatan.